- Contents
Sate Klathak
Di sekitaran Pasar Jejeran (Imogiri, Bantul), kita bisa menemukan banyak warung sate berlabel “Sate Klathak”. Apa sebenarnya Sate Klathak itu?
Sate Klathak sebenarnya adalah sate kambing biasa yang dibakar dengan bumbu gurih. Campuran bumbunya hanya garam dan bawang. Yang unik, Sate Klathak menggunakan ruji sepeda (yang sudah ditajamkan ujungnya) sebagai tusuk satenya. Karakter besi yang mudah menyerap dan menyimpan panas membuat daging yang dibakar dapat cepat matang hingga ke bagian dalam.
Tidak seperti sate pada umumnya, Sate Klathak dibakar di atas Anglo. Ukuran dagingnya cukup besar, dan hanya dibumbui garam. Ruji sepeda yang digunakan sebagai tusuk sate memberi jaminan daging akan matang sampai ke dalam tanpa perlu dibakar dalam waktu lama hingga nampak kehitaman seperti biasanya. Mungkin ini yang membuat daging Sate Klathak selalu terasa empuk dan tidak alot. Rasa gurihnya pun terasa rata sampai ke dalam.
Karena ukurannya cukup besar dibandingkan sate kambing pada umumnya, 1 porsi Sate Klathak biasanya hanya berisi 2-4 tusuk saja. Cukup mengenyangkan kok. Sebagai pendamping, anda akan mendapatkan kuah gule yang gurih. Sebuah pendamping yang tepat untuk menikmati gurihnya daging dari Sate Klathak yang disaijkan.
Sate Klathak Kini
Pada awalnya, Sate Klathak ini hanya ada di dalam Pasar Jejeran, namun kemudian menyebar di sepanjang jalan Imogiri Timur. Saat ini, kita sudah tidak bisa menemukan lagi warung Sate Klathak asli yang ada di dalam Pasar Jejeran, namun semakin banyak warung Sate Klathak yang bisa kita temukan di sekitar jalan Imogiri Timur. Yang terkenal, ada Pak Pong, Pak Bari, dan Mak Adi. Di luar itu, masih ada Pak Jeje, Pak JeDe, dan masih banyak lagi yang lainnya. Membakarnya pun sekarang banyak yang sudah tidak lagi menggunakan Anglo.
Karena sudah sangat populer, nyaris semua warung Sate Klathak yang ada di sekitar jalan Imogiri Timur kini selalu ramai dipadati pengunjung. Bahkan saat tidak di musim liburan.
-