3 Obyek Wisata Heritage Populer di Dalam Benteng Keraton Yogyakarta

by

Sebagai pusat dari kebudayaan Jawa pada jaman dahulu, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki beragam pilihan obyek wisata heritage dan budaya yang sangat populer hingga di kalangan wisatawan mancanegara.

Jika Anda sedang berlibur di Jogja dan kebetulan menginap di area tengah kota atau sedang berada di sekitaran Malioboro, tidak perlu pergi jauh untuk mencari obyek wisata yang menarik. Di dalam area Benteng Keraton Yogya, ada 3 Obyek Wisata Heritage dengan cerita sejarah yang panjang dan populer. Sangat layak untuk dikunjungi.

Berikut adalah 3 obyek wisata heritage yang terletak di dalam area Benteng Keraton Yogyakarta dan populer di kalangan wisatawan:

Keraton Yogyakarta

Wisata Heritage Jogja: Keraton Yogyakarta

Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah kediaman Raja dari Kasultanan Yogyakarta. Lokasinya berada di jantung Kota Yogyakarta dan persis di tengah-tengah area Jeron Benteng.

Jika ditilik dari sisi bangunan dan tata ruangnya, Keraton Yogyakarta merupakan salah satu contoh arsitektur istana jawa yang terbaik. Bila berkunjung ke Keraton Yogyakarta, kita dapat melihat berbagai koleksi milik Raja-raja Keraton Yogyakarta sejak jaman dahulu. Koleksi-koleksi ini di antaranya meliputi berbagai pemberian dari raja raja Eropa, replika pusaka Keraton, dan gamelan beserta peralatan-peralatan musik lainnya.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki sejarah yang sangat panjang. Kerajaan Islam Mataram adalah cikal bakal dari keberadaan Keraton Yogyakarta ini.

Dengan adanya Perjanjian Giyanti yang memecah Kerajaan Mataram menjadi dua: Kasunanan Surakarta Hadiningrat (dipimpin oleh Susuhunan Paku Buwono III) dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat (dipimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I), Perjanjian Jatisari yang merumuskan perbedaan identitas budaya (tata cara berpakaian, adat istiadat, bahasa, tarian, gamelan, dsb) dari 2 kerajaan yang sudah berdiri sendiri ini, hingga peristiwa Geger Sepehi yang memecah lagi wilayah kekuasaan Keraton Yogyakarta menjadi 2 (dengan Keraton Pakualaman), Keraton Yogyakarta merupakan Kerajaan yang memiliki sejarah panjang serta pengaruh besar terhadap kebudayaan Jawa.

Semua kisah tentang perjanjian-perjanjian dan peristiwa-peristiwa ini bisa kita dapatkan dari cerita-cerita para pemandu, dan keterangan naskah di museum-museum yang ada di dalam Keraton.

Di masa sekarang, selain masih berfungsi sebagai rumah tempat tinggal Sultan dan keluarganya, Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat juga menjadi salah satu objek wisata sekaligus sebagai ikon dari Pariwisata Yogyakarta.

Lokasi Keraton Yogyakarta

Istana Air Tamansari

Wisata Budaya di Jogja: Tamansari

Istana Air Tamansari merupakan tempat rekreasi bagi Raja (Sultan) Ngayogyakarta Hadiningrat beserta para keluarganya, dan juga seluruh kerabat istana. “Tempat mandinya Sultan”, begitu kalau kata pemandu yang banyak terdapat di kawasan wisata ini. Tamansari, yang berarti taman yang indah ini, memang memiliki kolam pemandian yang dulunya diperuntukkan khusus untuk Raja dan keluarganya.

Selain sebagai tempat peristirahatan dan rekreasi, Tamansari dulunya juga merupakan tempat persembunyian. Iya, keberadaan lorong-lorong dan ruangan-ruangan tersembunyi di area bawah tanah Tamansari membuatnya dapat digunakan sebagai tempat persembunyian bagi keluarga dan kerabat kerajaan ketika mendapat serangan dari musuh.

Siap-siap tersibukkan dengan kamera Anda. Bangunan dan arsitektur dari Istana Air Tamansari ini sangat mengundang minat kita untuk mengabadikannya dalam bingkai foto.

Lokasi Tamansari

Museum Sonobudoyo

Wisata Heritage Jogja: Museum Sonobudoyo

Sama seperti Tamansari, Museum Sonobudoyo juga terletak di dalam area Jeron Benteng Keraton Yogyakarta. “Sono” dalam bahasa jawa berarti tempat. Sonobudoyo berarti tempat Budaya. Museum yang berlabel museum Sejarah dan Kebudayaan Jawa ini memang menyimpan berbagai koleksi tentang budaya dan sejarah Jawa.

Museum Sonobudoyo memiliki koleksi budaya dan sejarah jawa paling lengkap ke-dua setelah Museum Nasional yang ada di Jakarta. Selain keramik pada zaman Neolitik dan patung perunggu dari abad ke-8, museum ini juga menyimpan beberapa macam bentuk wayang kulit, berbagai senjata kuno (termasuk keris dan topeng Jawa).

Java Institut adalah cikal bakal dari berdirinya museum ini. Java Institut yang didirikan di Surakarta pada tahun 1919 adalah sebuah yayasan yang didirikan dengan tujuan mengumpulkan data kebudayaan dari daerah Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Tugas utama dari Java Institut adalah kegiatan pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal.

Museum Sonobudoyo terdiri dari 2 unit. Museum Sonobudoyo Unit I terletak di Jalan Trikora (kini berubah namanya menjadi Jalan Pangurakan) No. 6 (seberang utara Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta). Sedangkan Museum Sonobudoyo Unit II terdapat di Ndalem Condrokiranan, Wijilan (sebelah timur Alun-Alun Utara Keraton Yogyakarta).

Museum Sonobudoyo di malam hari, setiap Senin – Jumat, hingga kini selalu rutin menampilkan pagelaran wayang kulit dalam bentuk asli (menggunakan bahasa Jawa dan diiringi dengan gamelan musik tradisional Jawa) yang telah dipersingkat untuk kebutuhan atraksi wisata setiap pukul 20.00–22.00 WIB.

Lokasi Sonobudoyo

Baca Juga: Liburan di Jogja, Ke Mana Aja?